Film Company : Twentieth Century Fox
Running Time : 120 minutes
Cast : Hayden Christensen, Jamie Bell, Samuel L. Jackson, Rachel Bilson, Michael Rooker,
Screenplay by : David. S. Goyer, Jim Uhls, Simon Kinberg
Director : Doug Liman
Producer : Arnon Milchan, Lucas Foster, Jay Sanders, Simon Kinberg
Director of Photography : Barry Peterson
Production Designer : Oliver Scholl
Visual Effects Supervisors : Joel Hynek, Kevin Elam, John Powell
Visual Effects Producer : Ellen M. Sommers
Costume Designer : Magali Guidasci
Film Editor :
Casting By : Joseph Middleton
Music By : John Powell
Film Distibutor : Twentieth Century Fox
Production Notes :
Jumper memang sebuah film yang menegangkan dan imajinatif. Menurut Simon Kinberg, co-writer dan producer film Jumper, “Film ini aslinya bercerita tentang seseorang yang secara tidak sengaja menjadi pahlawan dan mulai berpikir apa yang terjadi jika ia menggunakan kekuatannya untuk menolong orang yang berada dalam bahaya,” sebut Kinberg. Bersama dengan sutradara Doug Liman dan produser Lucas Foster, Kinberg menghabiskan bertahun-tahun untuk mengembangkan naskah film dan juga cerita tentang mitologi dan latar dari film petualangan epik tentang anak muda yang mencoba untuk menjalani kehidupannya yang fantastis dan penuh tantangan karena kemampuannya untuk berpindah tempat manapun di dunia dalam waktu singkat.
Sutradara Doug Liman sendiri percaya bahwa jalan cerita Jumper sangat potensial dan dirinya bisa memasukkan
Cerita Jumper dimulai dari novel sci-fi karya Steven Gould yang bercerita tentang duo anak muda Jumper dan Reflex yang memperkenalkan tokoh David Rice. David Rice adalah anak muda bermasalah yang memunyai kemampuan teleporting alias berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, demi melarikan diri dari masalahnya di sebuah tempat dan masa sebelumnya. Setelah banyak mendapat pujian dari kritikus dan pembaca Steven Gould mulai mengembangkan terus cerita tersebut hingga akhirnya novel tersebut dibaca oleh eksekutif produser Vince Gerardis dan Ralph M Vicinanza. Keduanya langsung sepakat bahwa Novel Gould memunyai potensi petualangan sinematik yang besar.
Setelah itu, screenwriter David Goyer kemudian bergabung dan membuat draft cerita Jumper. Goyer sudah memunyai pengalaman menggarap scenario film-film action-thriller seperti Blade dan Batman Begins. Goyer tidak hanya mengadaptasi cerita Gould tapi juga mengembangkannya dengan membuat satu lagi karakter bernama
Setelah cerita dari Gould, Goyer dan penulis ketiga, Jim Uhls dimulai, Liman, Kinberg dan Foster memulai untuk menciptakan sebuah latar palsu yang berhubungan dengan mitos, ataupun hal-hal yang memungkinkan latar Jumper ini terjadi. Tim Jumper meriset sejumlah kepercayaan tentang teleporting dari hal mistik sampai hal yang ilmiah. Mereka banyak berdiskusi dengan psikiatris tentang kemungkinan mekanisme teleporting ini. Hal ini dibutuhkan untuk menjadi landasan cerita menjadi seperti nyata. Bahkan mereka juga meriset budaya yang berhubungan dengan religi. Seperti yang sudah diketahui kaum sufi dan Hindu juga memercayai adanya fenomena teleporting sejak ratusan tahun lalu.
Untuk membuat dasar yang kuat dari cerita epik yang memunyai mekanisme yang kompleks, tim Jumper membuat 2 peraturan dasar :
- Seorang jumper bisa melompat ke tempat yang sedang dilihatnya dan,
- Seorang jumper bisa melompat ke tempat manapun yang telah dilihat sebelumnya, meskipun hanya melalui foto sepanjang dirinya memunyai memori visual yang kuat.
Pemeran David Rice, para filmmaker sepakat untuk memilih Hayden Christensen sebagai pemain utama. Doug Liman juga menyetujui pemilihan tersebut. Menurutnya, Christensen adalah aktir yang pas memerankan karakter David Rice. Christensen dianggap secara fisik dan emosional mampu masuk ke dalam karakter Rice yang terisolasi dengan kemampuannya ber-teleporting.
Sementara karakter
Rachel Bilson memerankan cewek bernama Millie Harris yang ditaksir oleh david Rice sejak usia belia. David memimpikan untuk keliling dunia bersama dengan Millie dan hal itu terwujud dengan adanya kemampuan teleporting David Rice. Sejumlah actor senior juga mendukung film ini. Ibunda David Rice yang meninggalkan David di usia 5 tahun diperankan oleh aktris nominator Academy Award,
Efek visual sangat berperan besar dalam pembuatan film Jumper ini. Tim Jumper mengajak Joel Hynek yang memenangkan Oscar lewat film What Dreams May Come dan menggarap efek cutting-edge di film The Matrix. Kevin Elam sebagai produser visual effects juga ikut menggarapnya.
Sinopsis
Dari
Cast
Hayden Christensen
Terkenal lewat perannya sebagai Anakin Skywalker di film blockbuster Star Wars. Christensen juga terkenal mendapatkan kritik dan pujian lewat aktingnya di film drama garapan Irwin Winkler berjudul Life as a House. Di film ini, ia mendapat nominasi di Golden Globe dan Screen Actors Guild Award. Ia juga mendapatkan penghargaan dari National Board of Review untuk kategori best Breakthrough Performance. Sejumlah film Hayden antara lain film thriller Awake, Factory Girl, the Virgin Suicides besutan Sofia Copolla, All I Wanna Do, dan In The Mouth of Madness. Hayden Christensen juga membintangi sekaligus memroduksi film pertamanya berjudul Shattered Glass dengan rumah produksi miliknya Christensen’s Production Company.
Jamie Bell
Melalui aktingnya di film Billy Elliot, Jamie Bell diganjar Best Actor Award di BAFTAS dan the Best New Comer Award dari British Independent Film Awards. Penampilannya yang juga menunjukkan kualitas keaktorannya adalah saat membintangi film Flags of Our Father garapan Clint Eastwood. Jamie Bell juga beruntung bisa bekerjasama dengan sejumlah nama besar seperti Peter Jackson lewat film King Kong, Thoms Vinterberg di film Dear Wendy, David Gordon Green di film Undertow serta main di film Chumbscrubber bersama-sama dengan Ralph Fiennes dan Douglas McGrath. Baru-baru ini,
Samuel L Jackson
Nama Samuel L Jackson berada dalam deretan terhormat actor
Filmmaker :
Doug Liman (sutradara)
Film-film Liman cukup mendapat sorotan. Film yang telah dibesutnya antara lain Swingers, Go, The Bourne Identity dan yang terakhir, Mr & Mrs. Smith. Liman mencatat sejarah dengan membuat film berbujet mini Swingers hanya dengan biaya 200 ribu dollar. Karirnya sebagai sutradara film layar lebar melalui karyanya membuat iklan-iklan seperti playstation, Levi’s dan Nike. Iklan Nike versi Tiger Wood ini mendapatkan penghargaan Palm D‘Or di Cannes. Di pertelevisian, Liman sempat menyutradarai The OC. Pada tahun 1997, Liman sempat menerima penghargaan MTV Movie Award sebagai Best New Filmmaker. Doug Liman menyelesaikan pendidikan formalnya pada tahun 1988 dengan title Bachelor of Arts dari
Sumber : United International Pictures
CLOVERFIELD
Title : Cloverfield
Film Company :
Running Time : 85 minutes
Cast : Michael Stahl-David, Mike Vogel, Odette Yustman, Lizzy Caplan, Jessica Lucas, T.J Miller
Written by : Drew Goddard
Directed by : Matt Reeves
Producer : JJ Abrams, Bryan Burk,
Cinematography by : Michael Bonvillain
Production Design by : Martin Whist
Set Decoration by : Robert Greenfield
Art Director : Doug J Meerdink
Costume Designer : Ellen Mirojnik
Film Editor : Kevin Stitt
Casting By : Alyssa Weisberg
Film Distributor : United International Pictures (
Production Notes :
“We live in a time of great fear. Having a movie that is about something as outlandish as a massive creature attacking your city allows people to process and experience that fear in a way that is incredibly entertaining and incredibly safe. I want to have that experience myself – to go to a movie that’s about something larger than life and hyper real, and ‘Cloverfield’ certainly is.” – J.J. Abrams, Producer, “Cloverfield”
Cerita Cloverfield ini mulai digarap pada bulan Juni 2006 pada saat produser JJ Abrams sedang berada di Jepang menghadiri promo tur film Mission Impossible III. Bersama putranya, Henry, Abrams berhenti di depan sebuah toko mainan di Jepang dan tertarik melihat mainan Godzilla. “Saya seperti tersambar petir saat melihat mainan yang kuat secara budaya, dan tidak kami miliki di Amerika,” ucapnya. Segera saja Abrams memunyai ide untuk membuat sebuah film yang ada monsternya, walaupun ia mahfum bahwa ceritanya akan berbeda dengan film-film Godzilla yang sudah digarap berbagai versi. “Saya berpikir, bagaimana kalau kita melihat monster yang besar banget melalui pengamatan seseorang yang ukurannya sangat kecil dibandingkan dengan si monster. Jadi sudut pandangnya bukan dari mata sutradara atau Tuhan,” ucap Abrams. Ia segera mengontak rekan kerjanya penulis scenario serial Alias dan Lost, Drew Goddard, dan memintanya untuk dibuatkan skrip. Seminggu kemudian Abrams mendatangi Goddard dengan 5 halaman treatment film yang kemudian dikembangkan Goddard menjadi 58 halaman outline cerita pada libur Natal 2006. Menurut Abrams, ide film ini adalah perpaduan antara film Cameron Crowe, Godzilla dan Blair Witch Project. Konsep ide ini kemudian langsung diberi lampu hijau oleh pihak Paramount Pictures. Abrams pun langsung mengumpulkan orang-orang dan kru untuk menggarap film ini.
Sinopsis :
Cerita bermula pada sebuah malam pesta perpisahan atas keberangkatan Rob (Michael Stahl-David) menuju Jepang. Rob melihat bahwa pesta tersebut merupakan sebuah kesempatan baginya untuk menyelesaikan sebuah masalah yang berhubungan dengan perasaannya. Ia hendak menyelesaikannya hingga tuntas. Namun ternyata niatnya belum kesampaian karena tiba-tiba sebuah peristiwa yang mengagetkan terjadi.
Cast :
Lizzy Caplan (Marlena)
Pengalaman aktingnya dimulai pada film Mean Girls. Setelah itu, Lizzy kemudian didapuk untuk membintangi film Crossing Over bersama Harrison Ford, Sean Penn dan Ray Liotta. Lizzy saat ini juga tengah membintangi film Bachelor No. 2 bersama kate
Jessica Lucas (Lily)
Bintang TV serial CSI ini telah berakting sejak usianya masih 7 tahun. Ia membangun karir aktingnya melalui Children’s Theatre Arts dan tergabung dalam produksi lokal. Jessica yang asal Vancouver Kanada ini juga membintangi serial TV ABC berjudul Life As We Know it. Di layar lebar, Jessica pernah main dalam film She’s the Man, dan The Covenant. Karena kesibukannya, ia pun harus membagi waktu bolak-balik
TJ Miller (Hud)
Terlibat dalam sitkom TV Carpoolers. Miller adalah comedian dan banyak tampil dalam sketsa komedi dengan grupnya Heavy Weight. Berasal dari
Michael Stahl-David (Rob)
Lahir di Chicago. Lulusan jurusan seni theatre dari Columbia College di Chicago dan mengejar karir professional teaternya di panggung-panggung yang sangat prestis seperti Steppenwolf Theatre dan Goodman Theatre. Stahl-David pindah ke
Mike Vogel (Jason)
Nama Mike Vogel cepat menjadi salah satu actor yang diperhitungkan di
Odette Yustman (Beth)
Karir aktingnya berasal dari srama seri October Road yang dibintanginya bersama Bryan Greenberg dan Laura Prepon. Baru-baru ini ia terlihat dalam film komedi romantis besutan Nancy Meyers berjudul The Holiday dan film Transformers milik
THE FILMMAKERS :
Matt Reeves (Director)
Kepiawaiannya menyutradarai muncul saat ia menjadi salah satu penggarap serial televise yang populer Felicity yang mulai diputar pada tahun 1998. Di serial tersebut, ia duduk sebagai eksekutif produser dan juga sutradara. Di serial itulah ia bekerjasama dengan penulis/sutradara/produser dengan JJ Abrams dan melanjutkan pertemanan mereka dengan proyek Cloverfield. Debut Matt Reeves dalam penyutradaraan dimulai pada tahun 1996, saat menggarap film Pallbearer yang dibintangi Gwyneth Paltrow, David Schwimmer dan Barbara Hershey. Ia mengembangkan naskah film tersebut bersama co-writer Jason Katims dan memeroleh penghargaan di Sundance Institute milik Robert Redford. Pada tahun 1999, ia menulis dan menjadi co-sutradara film The Yards yang disutradarai James Gray dan dibintangi oleh sejumlah actor papan atas seperti Mark Wahlberg, Joaquin Phoenix dan Charlize Theron.
Reeves mendapatkan perhatian khusus di industri film setelah memenangkan penghargaan untuk mahasiswa saat membuat film pendek Mr. Petrified Forrest yang diproduseri Bryan Burk setelah ia menyelesaikan pendidikan dari sekolah film di USC. Ia pun memulai karirnya pada tahun 1995, dan menawarkan naskah film yang pernah dibuatnya saat mahasiswa dan menjadi film Under Siege 2:
Di layar kaca, karyanya bukan hanya Felicity. Ia juga membesut Gideon’s Crossing dan MiraclesConviction, Homicide: Life on the Street dan Relativity untuk stasiun TV NBC. Proyek ke depannya adalah menulis dan menyutradarai film independent bergenre drama thriller The Invisible Woman bersama dengan Abrams yang duduk di kursi produser. Reeves kini tinggal di
Drew Goddard (Penulis Naskah)
Memulai karir penulisan naskahnya untuk serial yang jadi hit Buffy the Vampire Slayer. Sebagai co-writer, ia menulis banyak sekali naskah termasuk episode Conversations with Dead People
Lahir di
Pada tahun 2001, ia menjadi co-wrote dan memroduksi film Joy Ride.Tahun 1998, Abrams membuat debut karir di dunia TV dengan Felicity yang diputar selama 4 musim di Warner Brothers. Di situ, ia ,menjadi co-creator dan executive producer bersama dengan Matt Reeves. Dibawah rumah produksi miliknya, Bad Robot Abrams menjadi creator dan executive producer untuk serial Alias dan menjadi co-creator dengan Damon Lindelof. Sebagai executive producer serial Lost pada tahun 2005, ia menerima Emmy Award sebagai Outstanding Directing in a Drama Series dan Outstanding Drama Series. Ia juga menjadi nominator untuk skrip awal Alias dan Lost. Abrams kemudian memenangkan Golden Globe Award for Outstanding Drama Series untuk Lost. Selain itu ia juga menggarap komposisi theme song untuk ketiga serial TVnya tersebut. Pada bulai Mei 2006, Abrams menyutradarai film layar lebar pertamanya Mission: Impossible III yang dibintangi Tom Cruise. Saat ini, ia menyutradarai film Star Trek. Abrams dan istrinya memunyai 3 anak.
Bryan Burk (Producer)
Lulus dari USC School of Cinema. Ia memulai pekerjaannya di Televisi dengan bekerjasama dengan beberapa producer seperti Brad Weston di Columbia Pictures, Ned Tanen di Sony Pictures dan John Davis di Fox. Pada tahun 1995,
Pada tahun 2001, Burk bergabung dengan J.J. Abrams di ABC untuk menggarap serial Alias, dan menjadi co-producer dalam lima musim pemutarannya Di tahun 2004, Burk dan Abrams membuat rumah produksi Bad Robot Productions di Touchstone Television dan menggarap serial Six Degrees, What About Brian dan Lost. Burk dan Abrams meneruskan kemitraan mereka di industri film layar lebar dengan memroduksi Cloverfield, Star Trek dan Morning Glory untuk
Sumber : United International Pictures
Pemain: Hilary Swank, Gerard Butler, Harry Connick Jr., Gina Gershon, Lisa Kudrow, Kathy Bates
Bulan Februari selalu penuh dengan hal-hal romantis. Hollywood pun tak mau ketinggalan dalam menyemarakkan event tersebut. Salah satunya adalah film berjudul P.S. I LOVE YOU yang juga turut meramaikan kisah cinta di bioskop-bioskop tanah air.
Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama yang dikarang oleh Cecelia Ahern putri dari Bertie Ahern, Perdana Menteri Irlandia saat ini. Tokoh utama film ini dipercayakan pada peraih 2 Oscar, Hilary Swank, sebagai Holly, wanita yang ditinggal mati suami tercinta, Gerry (Gerard Butler).
Gerry yang berkebangsaan Irlandia adalah segalanya bagi Holly. Mereka bertemu saat Holly sedang ikut rombongan wisata kampus ke Irlandia. Pertemuan itu berlanjut ke pernikahan yang sangat bahagia. Sayang kebahagiaan mereka tidak seperti dongeng, yang berlangsung selamanya. Tumor otak yang diderita Gerry memisahkan mereka berdua.
Kepergian Gerry menjadi hal terberat yang harus diterima Holly. Dunia Holly seakan runtuh, belahan jiwanya telah pergi. Dia mengurung diri selama berminggu-minggu, menjadi sosok perempuan lemah, penyendiri, menyesali kehidupan dan tanpa aktivitas yang berguna, tak mengurus dirinya juga apartemennya.
Sampai pada hari ulang tahunnya yang ke-30. Hari itu, ibu (Kathy Bates) dan kedua sahabatnya, Denise (Lisa Kudrow) dan Sharon (Gina Gershon) mendatangi Holly yang berada dalam keadaan menyedihkan di apartemennya yang kotor.
Tak hanya ibu dan kedua sahabatnya, Gerry pun hadir. Tak lagi berwujud raga, Gerry hadir dalam bentuk tape recorder dan sebuah kue ulang tahun. Sebelum meninggal Gerry ternyata telah menyiapkan segalanya. Dari rekaman tersebut Gerry meminta Holly untuk keluar merayakan ulang tahunnya agar tidak murung terus. Gerry juga menyatakan akan menyurati Holly setiap bulannya. Surat-surat itu berisi 'tugas-tugas' dari Gerry yang harus dilakukan Holly.
Melalui surat-surat ini Gerry seperti membimbing Holly agar ia dapat lebih percaya diri dan membantunya untuk menata kembali kehidupannya. Dalam setiap akhir suratnya, Gerry selalu menyertakan: P.S I Love You. Dari sudut pandang Holly, kehadiran Gerry seperti benar-benar nyata tak hanya berwujud kata-kata.
Surat-surat Gerry juga mengantarkan Holly pada petualangan bersama kedua sahabatnya. Pengalaman menyentuh, menarik, memalukan menyertai perjalanan mereka. Tak hanya itu, perjalanan tersebut juga mengantarkan Holly pada kehidupan Gerry di Irlandia.
Perjalanan-perjalanan itu memberikan hikmah besar pada diri Holly. Dari sanalah Holly menemukan ulang arti tentang pernikahan, persahabatan, dan bagaimana cinta yang begitu kuat dapat mengubah kematian menjadi awal dari kehidupan yang baru.
Film garapan sutradara Richard LaGravenese ini berhasil membuat film yang seharusnya sedih menjadi lebih ringan dengan banyaknya selipan humor. Tak hanya itu, ia juga berhasil membuat penggambaran sempurna tentang keindahan alam Irlandia. Penggambaran karakter tokoh-tokohnya pun sangat kuat. Ditunjang pula dengan kemampuan akting kelas wahid para aktor/aktrisnya.